Dinding bata rentan tembus suara


Saat ini mungkin Anda merasa partisi dengan konstruksi batu bata membuat ruangan menjadi lebih "pribadi" karena suara dari satu ruangan tidak bocor ke mana-mana. Namun, ternyata partisi semacam ini justru lebih mudah merambatkan suara.
"Material yang solid seperti batu bata, beton, ataupun kaca sebenarnya bisa merambatkan suara dari satu ruang ke ruang lainnya," kata Suwarso, System Development Rep PT Petrojaya Boral Plasterboard kepada Kompas.com di Jakarta.
Proses perambatan suara, lanjut Suwarso, akan menembus kerapatan dinding batu bata dan diteruskan sampai ke ruang sebelahnya. Namun, dengan menggunakan dinding gipsum, proses perambatan suara ini akan jauh berkurang. Hal ini dikarenakan adanya celah antara dua permukaan papan gipsum.
"Suara yang merambat melalui celah tersebut akan berkurang sebelum sampai di permukaan papan gipsum sisi lainnya," ujarnya.
Selain dapat mengurangi perambatan suara, lanjut dia, pemasangan papan gipsum sebagai dinding lebih menghemat tempat ketimbang konstruksi batu bata. Celah di dalam dinding gipsum berkisar 45 milimeter - 150 milimeter. Tentunya, partisi papan gipsum ini sangat tepat diaplikasikan pada ruangan dengan luas yang terbatas.
Tak hanya itu. Dibandingkan batu bata, penggunaan dinding gipsum juga aman dari risiko kecelakaan dalam bangunan. Sebagai ilustrasi, dinding batu bata untuk ketebalan 15 cm memiliki bobot berkisar 250 kg per meter persegi. Sementara, dinding gipsum hanya memiliki bobot berkisar 20 kilogram saja.

0 Response to "Dinding bata rentan tembus suara"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel